Pertanyaan ini ada di berbagai jenis tingkatan kelas. Mulai dari dasar, hingga advance sekalipun. Kok bisa? Begini, hadirnya marketplace bisa dibilang sangat membantu para pedagang di Indonesia. Terutama mereka yang ingin kemudahan dalam berjualan, gak mau ribet dengan urusan promosi, terutama yang keluar uang. Saat ini, tercatat ada empat marketplace besar yang tidak memungut biaya sedikitpun bagi para pedagang, yaitu, Tokopedia, Bukalapak, Shoppee, dan OLX. Bahkan, tidak ada sistem konsinyasi, jadi keuntungan penjualan 100% milik pedagang. Di lain sisi, ada beberapa nama besar yang menyiapkan sistem konsinyasi seperti Blibli, Blanja.
Hadirnya marketplace yang sangat menolong dari segi penghematan, bisa dibilang cocok banget dengan tipe sebagian orang Indonesia yang mindset berpikir nya “Kalau bisa bisnis tanpa modal, ngapain harus keluar modal?”. Meskipun kenyataan nya, masih keluar modal juga sih, karena harus pakai internet dan smartphone.hehe.. Tapi, kayaknya mereka lupa hitung faktor tersebut. Bicara soal memulai bisnis online, saya menjabarkan langkah-langkah memulai bisnis online dengan aman.
Nah, sebelum kita bahas lebih enak jualan dimana, kupas dulu kelebihan dan kekurangan dari keduanya. Biar apa? Biar adil dong. Sekarang, apa sih kelebihan dan kekurangan dari marketplace:
Setidaknya inilah 21 kelebihan dan kekurangan dari marketplace. Kalau teman-teman ada tambahan, komen ya.hehe.. Nah, dari sini, kita semua bisa mempertimbangkan perlu atau tidak jualan di marketplace.
Tapi, sebelum ambil keputusan mau pakai marketplace, cek dulu kelebihan dan kekurangan dari jualan di website pribadi.
Sudah pas kan? Sekarang saya sudah jabarkan dengan lengkap perbedaan keduanya, kekurangan, dan kelebihan masing2. Kini, saatnya saya memberi pendapat pribadi tentang website dan marketplace ini.
Daftar Kelas IM Basic, klik >>>> Workshop Internet Marketing Basic
Tahukah Anda bahwa 90% produk di marketplace adalah barang impor? Berapa banyak Anda bisa menemukan produk lokal? Jika produk yang Anda jual adalah barang impor, bisa dibilang, marketplace cocok jadi “Kandang” Anda, namun sebaliknya jika bisnis Anda produk lokal dengan brand sendiri, mungkin akan kesulitan bersaing di kandang lawan.
Keberhasilan dari sebuah marketplace bukanlah profit berupa uang. Namun akuisisi data dan perilaku konsumen. Data inilah yang tidak bisa Anda dapatkan jika jualan di marketplace. Padahal, saat ini, komoditi paling berharga adalah data manusia. Pernah lihat ada toko online atau marketplace yang nawarin voucher 50 ribu, dan Anda cukup taruh email saja? Kenapa mereka kasih Anda uang berupa voucher sebesar itu, demi sebuah email atau nomor hp dan nama? Karena data itu penting untuk mereka, penting untuk investor mereka. Ke depan nya, data itu akan dianalisa, untuk menemukan perilaku konsumen, dan dijual. Pembeli nya bisa gunakan data tersebut untuk jualan produk mereka. Pernah ditelpon sales asuransi atau kartu kredit, padahal merasa tidak pernah kasih data diri apapun ke mereka? Nah itu yang saya maksud.
Di marketplace, tanpa Anda ketahui (hanya pembeli yang tahu sistem ini, meski mereka belum tentu sadar), ada skenario: Orang datang mencari sepatu, masuk ke toko A, tapi tidak jadi beli karena tidak cocok entah dengan harga atau lain nya, kemudian ia keluar dari marketplace tersebut. Tiba-tiba ketika dia browsing website lain, selain marketplace, entah FB, IG, media massa, tau-tau ada iklan sepatu dari marketplace tadi isinya tentang sepatu lain dengan harga yang lebih murah, dan ketika dibuka, itu sepatu dari toko B.
Yes, marketplace gak peduli2 amat dengan toko Anda. Selama ada banyak pilihan, maka toko manapun tidak masalah buat mereka promosikan, yang penting calon pembeli balik lagi. Agar data mereka bisa dipelajari pola-pola nya.
Dengan website pribadi, Anda bisa melakukan hal yang sama seperti marketplace. Ada pengunjung datang, mau beli sepatu merek A. Tidak jadi, lalu keluar. Kita sudah tahu kalau orang tadi mau beli sepatu, dan ada rasa tertarik dengan sepatu itu. Maka, kita bisa menayangkan iklan sepatu merek B kepada mereka. Tapi, belanja nya tetap di website kita.
Sudah kebaca ya saya menyarankan gunakan yang mana?hehe.. Setiap kali saya bikin kelas workshop internet marketing. Saya selalu sarankan agar membuat website untuk bisnis. Jangan gunakan marketplace. Nah, pertanyaan nya, kalau orang belum percaya gimana dong? Saran saya, kita tetap punya toko di marketplace. Jika ada orang masuk ke toko kita, tapi dia tidak percaya untuk belanja di website kita, kasih dia link produk kita di marketplace, karena disana lebih aman kan. Nah, setelah dia belanja, barang kita kirim, dan kita selipkan sebuah voucher, agar berikutnya belanja di website kita.
Jadi, pilih website atau marketplace? Semua kembali ke pilihan Anda. Salam sukses.
PS: Mau tahu kelebihan dan kekurangan bisnis online? Baca artikel ini >>> Sisi positif dan negatif dari bisnis online.